Beranda | Artikel
Shalat Istikharah
Senin, 27 November 2023

Bersama Pemateri :
Ustadz Musyaffa Ad-Dariny

Shalat Istikharah ini merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Kitab Shahihu Fiqhis Sunnah wa Adillatuhu yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Musyaffa Ad-Dariny, M.A. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Senin, 14 Jumadal Ula1445 H / 27 November 2023 M.

Kajian Tentang Shalat Istikharah

Shalat istikharah adalah shalat untuk meminta bimbingan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala tentang langkah yang akan kita lakukan, tentang pilihan-pilihan yang ada di depan kita. Ketika di depan kita ada dua pilihan yang kelihatannya baik semua, sehingga kita bingung untuk menentukan pilihan, maka disyariatkan untuk melakukan shalat istikharah, meminta bimbingan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mana di antara dua pilihan ini yang sebaiknya kita ambil.

Istikharah dalam bahasa Arab berarti  طلب الخيرة, yaitu kita meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, agar dibimbing untuk menentukan pilihan yang tepat dari beberapa pilihan yang ada di depan kita.

Shalat istikharah dilakukan dengan seseorang melakukan shalat dua rakaat. Kemudian, setelah selesai shalat, meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan doa istikharah yang diajarkan oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Ada hadits yang diriwayatkan dari sahabat Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘Anhuma yang menjadi dasar atau landasan disyariatkannya shalat istikharah ini.

Beliau sahabat Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘Anhuma pernah mengatakan:

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يعلِّمنا الاستخارة في الأمور كلها، كما يعلمنا السورة من القرآن…

“Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengajarkan kepada kita doa istikharah dalam semua perkara, seperti ketika beliau mengajarkan kepada kami surah dari Al-Qur’an.”

Ini menunjukkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam punya perhatian yang besar dalam mengajarkan doa istikharah kepada para sahabatnya. Kita pahami hal ini dari perkataan sahabat Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘Anhuma: “sebagaimana beliau mengajarkan kami satu surah dari Al-Qur’an.” Ketika mengajarkan satu surah dari Al-Qur’an kepada para sahabat, beliau benar-benar mengajarkannya dengan baik sehingga para sahabat benar-benar menghafal surah dari Al-Qur’an tersebut.

Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘Anhuma melanjutkan: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan: ‘Apabila salah seorang dari kalian menginginkan sesuatu, maka hendaklah dia shalat dua rakaat yang bukan shalat fardhu. Kemudian setelah itu bacalah:

إذا هَمَّ أحدكم بالأمر، فليركع ركعتين من غير الفريضة، ثم ليقُلْ: «اللهم إني أستخيرك بعلمك، وأستقدرك بقُدرتك، وأسألك من فضلك العظيم، فإنك تقدر ولا أقدر، وتعلم ولا أعلم، وأنت علاَّم الغيوب، اللهم إن كنت تعلم أن هذا الأمر [ويُسمِّي حاجته] خيرًا لي في ديني ومعاشي وعاقبة أمري (أو قال: عاجله وآجله) فاقدره لي ويسَّره لي، ثم بارك لي فيه. وإن كنت تعلم أن هذا الأمر شرٌّ لي في ديني ومعاشي وعاقبة أمري (أو قال: عاجله وآجله) فاصْرِفْهُ عنِّي واصرفني عنه، واقدر لي الخير حيث كان ثم ارضني به

“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan kepadaMu dengan ilmuMu, dan aku meminta kekuatan dengan kekuatanMu. Aku memohon kepadaMu karuniaMu yang agung, karena sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Kuasa, sedangkan aku tidak berkuasa. Engkau adalah Dzat yang Maha Kuat, sedangkan aku tidak demikian. Engkau adalah Dzat yang Maha Mengetahui, sedangkan aku tidak demikian. Engkau adalah Dzat yang Maha Mengetahui perkara-perkara yang ghaib.

Ya Allah, seandainya Engkau tahu bahwa perkara sesungguhnya perkara ini [sebutkan hajat] lebih baik untukku dalam agamaku, kehidupanku, dan akhir hidupku, maka tentukanlah untukku, mudahkanlah untukku, dan berkahilah itu untukku. Namun jika Engkau tahu bahwa perkara ini [sebutkan hajat] lebih buruk bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan akhir hidupku, maka jauhkanlah dia dariku, jauhkanlah diriku darinya, dan takdirkanlah untukku kebaikan di mana pun kebaikan itu, kemudian jadikan aku rela dengannya.”

Inilah doa istikharah yang diajarkan oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada para sahabatnya. Kita bisa memahami betapa tingginya makna dari doa istikharah ini. Intinya, kita meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar Allah membimbing kita dalam memilih pilihan-pilihan yang sulit bagi kita.

Istikharah ini tidak disyariatkan ketika yang ada di depan kita hanya satu pilihan, dan pilihan tersebut adalah pilihan yang disunnahkan, diwajibkan, atau diharamkan.

Jika pilihan tersebut hanya satu dan disunnahkan, maka tidak perlu ada istikharah, langsung saja dilakukan jika ingin melakukannya. Jika pilihan tersebut hanya satu dan itu sesuatu yang diwajibkan, maka tidak perlu istikharah, kita langsung melakukannya bahkan diwajibkan untuk melakukannya. Jika pilihan yang ada di depan kita hanya satu dan itu sesuatu yang diharamkan, maka tidak perlu istikharah, kita wajib meninggalkannya. Jika pilihan yang ada di depan kita hanya satu dan itu sesuatu yang dimakruhkan, maka sudah jelas kita sebaiknya meninggalkannya.

Namun ketika ada pilihan yang mubah di depan kita, kita ingin melakukannya atau tidak, kita khawatir kalau salah dalam melangkah maka efeknya akan berat, maka di saat itulah kita disyariatkan untuk istikharah. Begitu pula ketika pilihan di depan kita adalah dua perkara yang dianjurkan dalam syariat, akan tetapi kita bingung dalam memilih di antara keduanya, apakah yang A ataukah yang B, dua-duanya kebaikan, tapi kita tidak bisa melakukan dua-duanya. Misalnya karena waktunya berbarengan atau hanya mampu melakukan satu, maka di sini kita disyariatkan untuk istikharah.

Bagaimana penjelasan lengkapnya dari shalat dhuha ini? Download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/53638-shalat-istikharah/